- Latar Belakang Berdirinya Madrasatul Qur an
Pendiri pondok pesantren Tebuireng Jombang Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ari gandrung sekali mempunyai lembaga pendidikan Al-Qur’an. Beliau sangat mencintai santri yang hafal Al-Qur’an. Bahkan sekitar tahun 1923 sudah ada santri yang bergiliran menjadi imam sholat tarawih pada bulan Ramadhan dengan bacaan Al-Qur’an bil-ghoib sampai khatam.
Tahun 1936 putra beliau KH.A. Wachid Hasyim mendirikan Madrasah Nidhomiyyah (Spesial mempelajari bahasa, lebih-lebih bahasa Al-Qur’an ditambah pelajaran agama dan pengetahuan umum seperlunya).
Berdasarkan musyawarah sembilan kyai dilingkungan Tebuireng Tanggal 27 Syawwal 1319 H atau 15 Desember 1971 disepakati berdiri Madrasatul Qur an sebagai usaha mewujudkan cita-cita luhur dan mulia dari kedua tokoh besar tersebut, adapun 9 kyai itu adalah :
- KH. Yusuf Hasyim Pengasuh PP Tebuireng, (L:1929, W:2007)
- KH. Yusuf Masyhar Jombang, (L:1925, W:1994)
- KH. Adlan Aly Cukir, (L:1900, W:1990)
- KH. Syansuri Badawi Tebuireng, (L:, W:)
- KH. Shobari Bogem, (L:1900, W:1981)
- KH. Ya’qub Husain Bulurejo, (L:, W:1976)
- KH. Mahfudh Anwar Seblak, (L:1912, W:1999)
- KH. Kholil Sokopuro, (L:, W:)
- KH. Mansur Anwar Pacul Gowang, (L:1907, W:1983)
Tokoh lain yang hadir dalam Musyawarah :
- Kh. Idris Kamali Tebuireng, (L:1887, W:1987)
- Kh. A. Hamid Baidlowi Jakarta, (L:, W:2010)
- Muhaimin Zen Cukir, (L: )
Dalam musyawarah ini memberikan tanggung jawab dan menjadi pengasuh pertama Pondok Pesantren Madrasatul Qur an adalah KH. Muhammad Yusuf Masyhar.
Dan sekarang, struktur Pondok Pesantren Madrasatul Qur an adalah sebagai berikut :
- Ketua Yayasan : Ir. H. Abdul Ghoffar
- Pengasuh : KH. Abdul Hadi, S. H
- Mudir I : Dr. KH. A. Musta’in Syafi’i, M. Ag
- Mudir II : KH. A. Syakir Ridlwan, Lc, M. HI
- Unit MTT :
- Ketua : H. Syafi’i Wardi
- Wakil MTT I : H. Abdul Karim Amrullah, Lc
- Wakil MTT II : Abu Yazid, S.Sy
- Unit Tahfidh :
- Ketua : Jalaluddin Hayat, S. HI, M. Pd. I
- Unit Sekolah :
- Madrasah Tsanawiyah : H. Fuad Taufiq, M. Pd
- SMP Al Fur qan : Abdul Ghofur, M. Pd
- Madrasah Aliyah : Isa Ansori, M. Pd
- Ma’had Aly : Sukron Ma’mun, L.C. M.Pd
- Madrasah Diniyah :
- Ula :
- Wustho :
- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) MQ :
- TPQ Achmad Baidlawi :
- Unit Penunjang
- Media Cetak :
Majalah Madrasatul Qur an Times : H. Tamim Yahya, S.Ag
- Penerbit :
- DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN
Dasar dan tujuan pendidikan yang ada di Madrasatul Qur an antara lain;
- Sesuai dengan fungsi Al-Qur’an terhadap orang-orang yang bertaqwa, Madrasatul Qur an sebagai suatu institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk dan menjadikan manusia yang muttaqin melalui Al-Qur’an.
- Berkaitan dengan pemikiran diatas, maka apa yang dilakukan Madrasatul Qur an ini adalah semata-mata untuk memenuhi kewajiban sebagai hamba terhadap sesamanya.
- Di Indonesia belum banyak badan dan lembaga pendidikan Al-Qur’an yang lafdhon wa ma’nan dan bentuk kajiannya yang sistematik dan klasikal. Untuk itu, Madrasatul Qur an berupaya untuk mengatisipasi hal yang demikian, terutama ditekankan pada isi program pendidikan dan pengajarannya, yaitu Al-Qur’an dan khususnya dari segi qiroatnya (bacaanya).
Adapun dasar pokok dari pendidikan secara khusus di Madrasatul Qur an adalah :
- Al-Qur’an. Sebagaimana tertulis dalam surat Al-Qur’an Al-’ankabut ayat 49. Artinya:
بَلۡ هُوَ ءَايَٰتُۢ بَيِّنَٰتٞ فِي صُدُورِ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَۚ
“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata didalam dada orang-orang yang berilmu ………:”
Dimana Al-Qur’an merupakan informasi yang lengkap dan jelas, untuk menerimanya (media menerimanya) adalah dimasukkan ke dalam dada, sedangkan si penerima adalah mereka yang berkredibilitas orang-orang yang berilmu.
- Al-Hadits
حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، قَالَ: أَخْبَرَنِي عَلْقَمَةُ بْنُ مَرْثَدٍ، سَمِعْتُ سَعْدَ بْنَ عُبَيْدَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: “خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ”. قَالَ: وَأَقْرَأَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ فِي إِمْرَةِ عُثْمَانَ حَتَّى كَانَ الْحَجَّاجُ، قَالَ: وَذَاكَ الَّذِي أَقْعَدَنِي مَقْعَدِي هَذَا.
Artinya “Sebaik-baik kamu semua adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan yang mau mengamalkannya kepada orang lain” (HR. Bukhari).
- Ijma’. Yang dimaksud defisini adalah Ijma’ dalam bidang metodologi pengajaran Al-Qur’an, khususnya dalam hal penerimaan dan pemakaian qiroahnya, yaitu qiro’ah shohihah mutawatiroh dengan kriteria :
- Sanad Mutawasshil (guru bersambung) sampai pada Rasulullah.
- Bentuk Qiroah (bacaan)nya sesuai dengan kaidah bahasa arab.
- Terdokumentasi didalam Mushaf Utsmani.
- Sedangkan tujuan pendidikannya adalah “Membentuk pribadi Muslim pemandu Al-Qur’an hafal lafadhnya, mengerti isi kandungannya dan mengamalkan ajarannya “Muslim Hamilil Qur an Lafdhan wa Ma’anan wa Amalan”.
- Lambang Pondok Pesantren Madrasatul Qur’an Tebuireng
Filosofi isi dan Arti Lambang Logo PP. Madrasatul Qur an Tebuireng:
- Tiga Butir, Buah Jeruk (Utrujah) menunjukkan arti Iman, Islam dan Ihsan.
- Tujuh Tangkai berartikan Qira’ah Tujuh (Qira’ah Sab’iyyah).
- Tujuh Belas Daun, Turunnya al-Qur’an pada 17 Ramadlan.
Dasar pengambilan lambang tersebut adalah sebuah hadits Nabi yang berbunyi:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلّىَ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الّذِى يَقْرَأُ الْقُرْأَنَ مَثَلُ الأُتْرُجَةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَ طَعْمُهَا طَيِّبٌ. مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْأَنَ مَثَلُ اْلتَمْرَةِ لاَ رِيْحَ لَهَا وَ طَعْمُهَا عُلْوٌ. مَثَلُ الْمُنَافِقِ الَّذِى يَقْرَأُ الْقُرْأَنَ مَثَلُ الّرِيْحَانَةِ رِيْحُهَا طَيِّبٌ وَ طَعْمُهَا مُرٌّ. مَثَلُ الْمُنَافِقِ الّذِى لاَ يَقْرَأُ الْقُرْأَنَ كَمَثَلِ الْحَنْظَلَةِ لَيْسَ لَهَا رِيْحٌ وَ طَعْمُهَا مُرٌّ (رواه مسلم)
Dari Abu Musa al-Asy’ari RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : perumpamaan orang mukmin yang membaca al-Qur’an, ibarat buah jeruk manis, baunya harum rasanya enak. Perumpamanaan orang mukmin yang tidak membaca al-Qur’an adalah seperti buah kurma tidak ada baunya dan rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur’an ibarat minyak wangi, baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan orang munafik yang tidak membaca al-Qur’an bagaikan buah “handalah” tidak berbau dan rasanya pahit. (HR. Muslim)
- Visi, Misi, Tujuan dan Target.
Visi : Mencetak Insan Hamilil Qur an Lafdhan, Ma’nan wa ‘Amalan.
Misi :
- Menghantarkan santri menghafal al Qur an 30 juz.
- Menghantarkan santri memahami isi kandungan al Qur an.
- Menghantarkan santri berprilaku sesuai dengan kandungan al Qur an.
Tujuan :
- Menciptakan masyarakat yang Qur ani.
- Menciptakan manusia yang memahami isi kandungan dan bertingkah laku yang sesuai dengan al Qur an.
Target :
- Unit Tahfidh
Mampu mengantarkan santri menghafalkan al Qur an 1 – 30 juz selama tiga tahun, dari santri yang memiliki kemampuan normal dan setiap tahun mengadakan wisuda Binnadhar, Tahfidh dan Qira’ah Sab’ah.
- Unit Sekolah
Mampu meluluskan santri yang hafal al Qur an 30 juz, menguasai ilmu pengetahuan ke al Qur anan dan bersikap, bertingkah laku qur ani selama 6 tahun.
- Unit Majlis Tarbiyah wa Ta’lim (MTT)
Membantu unit Tahfidh dan Sekolah untuk mengimplementasikan apa yang dihafalkan dan apa yang didalami dari al Qur an untuk dapat dijadikan pedoman bersikap, bertingkah laku, merasa, mencipta, baik untuk pribadi, orang lain dan masyarakatnya, baik selama di pesantren maupun setelah berada di tengah-tengah masyarakat.